Pajak Buah Brastagi


Walaupun tradisional, pajak (pasar) buah dan bunga di Brastagi cukup rapih, bersih, dan teratur. Hal ini pula yang membuat pasar tersebut mempunyai daya tarik tersendiri, untuk dikunjungi. Jeruk manis nampaknya lebih mendominasi di antara buah-buahan yang lain, selain markisa dan terong belanda. Terong Belanda? buah apa pula? Nah ini dia, katanya buah yang spesifik hanya di jual di daerah sini, tidak ada di tempat lain. Bentuknya mirip dengan terong yang biasa kita kenal. Bentuknya oval seperti telur. Paling enak jika dibuat jus, atau dicampur dengan markisa, menjadi jus martabe. Di Jakarta yang menjual jus terong belanda, setahu saya di rumah makan padang dekat Pelabuhan Tg Priok. Nama latin Terong belanda adalah Cyphomandra betacea Sendtn.
Klasifikasi selengkapnya Terong Belanda adalah sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospremae
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Solanaceae
Genus : Cyphomandra
Species : Cyphomandra betacea Sendtn
Buah ini berkhasiat sebagai obat tekanan darah tinggi dan penyegar badan. Kandungan kimia : afkaloida, flavonoida dan tanin. Pasar yang cukup menarik.

Bika Ambon dan Bolu Meranti

Memang seperti ada yang kurang, jika pulang dari Medan tidak membawa oleh-oleh Bika Ambon Zulaikha dan Bolu Meranti. Sudah menjadi bawaan wajib kalau pulang dari dinas di Medan membawa makanan tersebut, selain titipan orang sekantor juga untuk oleh-oleh keluarga di rumah. Bika Ambonnya memang enak, begitu juga dengan Bolu Gulung Meranti. Wah enak banget …
Untuk membeli Bika Ambon, lokasinya terletak di Jl. Mojopahit No. 62. Jangan heran, kalau ke tempat itu sangat ramai dikunjungi pembeli. Sangat kontras dengan pedagang di sebelahnya. sedangkan Bolu Meranti di Jl. Keriung. Kalau tidak mau kehabisan, sebaiknya pesan dulu melalui telepon, sebab biasanya selalu tidak kebagian. Hanya saja sayang, ketika ke tempat tersebut tutup, libur memperingati 17-an. Akhirnya bawaan kali ini hanya Bika Ambon saja. Walaupun cuma 6 potong, ukuran setengah, ternyata lumayan berat.

Ada pertanyaan yang menggelitik. Kalau memang makanan khas dari Medan, kenapa disebut Bika Ambon, bukannya Bika Medan? Aneh! Menurut pedagangnya sendiri, Ika Zulaikha sendiri dalam situs ini, ada 2 versi. Pertama bahwa dulu ada pedagang dari Ambon yang menjajakan kue yang berwarna kuning tersebut ke Malaysia, yang kemudian hijrah ke Medan. Dan ternyata dagangannya malah laris di sini. Versi kedua, bahwa kue itu pertama kali dijual di Jl. Ambon, sehingga dikenal dengan Bika Ambon. Lepas dari asal muasalnya, yang pasti, enak!