Libur Lebaran di Ancol

Sangat jarang di Jakarta macet, kecuali setiap Lebaran. Jalan-jalan sangat lenggang dan sepi, padahal biasanya macet luar biasa. Alasan inilah yang semula saya mau ke Puncak dialihkan jalan-jalan ke Ancol. Sayang, ketika sesudah masuk ke Taman Impian Jaya Ancol, baru terlihat kemacetan yang panjang. Sehingga untuk memarkirkan kendaraan saja, sangat sulit dan merepotkan. Saya perlu dua kali keliling untuk mendapatkan parkir, dengan harapan ada mobil yang segera pulang. Pengalaman ini menjadi pelajaran, untuk menghindari jalan-jalan di hari raya. Dengan jumlah pengunjung yang membludak, seharusnya ada potongan harga. Tetapi nampaknya tiket masuk sama saja seperti hari-hari biasa, sepuluh ribu rupiah.

Mengembalikan Kesegaran di Curug Tujuh, Cilember

Selama ini jika ke berlibur ke Puncak - Bogor, yang kita tahu hanyalah Cibodas, Taman Safari, dan Perkebunan Teh. Padahal ada juga loh, lokasi menarik lainnya yaitu Curug Tujuh, Cilember. Curug tujuh merupakan objek wisata alam (wana wisata) yang cukup menarik dengan panorama alam berupa mata air dengan 7 buah air terjunnya. Selain itu juga ada taman kupu-kupu yang eksotik dan hamparan pohon pinus. Jika anda bosan dengan rutinitas pekerjaan kantor, lokasi ini dapat menjadi alternatif pilihan wisata yang menarik dan juga murah meriah. Gemercik suara air, indahnya warna kupu-kupu, dinginnya udara pegunungan, akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.

Lokasi wana wisata Curug Cilember ini berada didalam kawasan hutan lindung pada ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Untuk mencapainya jika anda dari Jakarta, kurang lebih 15 km keluar dari pintu tol Gadog (Jagorawi), yaitu di sisi kiri jalan raya Puncak. Plang petunjuk informasinya sendiri ada di sebelah kanan jalan, tidak begitu jelas. Ketika belok menuju jalan ini, cukup sempit dan melewati perumahan yang cukup padat dan berkelok-kelok. Di antara rapatnya perumahan, memang seperti tidak percaya, apakah benar ada air terjun disekitar sini?. Tetapi setelah memasuki gerbang wana wisata curug cilember, pemandangan berubah drastis.

Curug Tujuh
Curug dalam bahasa Sunda artinya air terjun, jadi jumlah air terjunnya ada tujuh. Ketujuh air terjun ini terletak berurutan dimulai dari curug tujuh yang lokasinya paling bawah dekat dengan guest house. Bagi pengunjung yang suka hiking, dapat melanjutkan ke curug 6, 5, 4, dan seterusnya hingga paling atas. Jalur menuju setiap curug sangat menarik dan memiliki panorama yang indah dan khas. Untuk mencapai curug yang paling atas dibutuhkan waktu kurang lebih 1 jam. Air terjun ini mengalir ke beberapa tempat membentuk sungai-sungai kecil berbatuan. Merupakan tempat yang menarik untuk memancing ikan gabus. Ketika ke sana ada beberapa orang yang saat itu sedang memancing, wah banyak juga hasil mereka, walaupun ikan gabusnya kecil-kecil. Kami juga menemui beberapa fauna khas yang selalu berada di perairan sungai seperti capung (Odonata) yang memiliki aneka warna, sangat indah dan jarang ditemukan di daerah lain.

Taman Kupu-Kupu
Taman Kupu-Kupu ini masih sangat sederhana, dan bersifat tertutup (in cage) berbentuk setengah bola (dome). Untuk masuk ke taman ini, pengunjung membayar tiket sebesar Rp 3.000/ orang. Sayang penghuninya tidak begitu banyak, hanya dalam hitungan jari saja yang terlihat berterbangan. Dan ada sejenis kupu-kupu yang mencoba hinggap di tangan saya, cukup menarik. Beberapa meter dari dome terdapat laboratorium penangkaran kupu-kupu, yaitu sebagai tempat kupu-kupu menaruh telur dan mencari makanan dari berbagai jenis tanaman berbunga. Di sini kita bisa mempelajari proses tahapan-tahapan perubahan bentuk tubuh kupu-kupu yang disebut metamorfosis. Sungguh proses yang sangat luar biasa. Dimulai dari telur yang menetas menjadi larva (ulat), kemudian berubah menjadi pupa (kepompong). Dan setelah beberapa lama dari kepompong tersebut akan keluar seekor kupu-kupu. Menurut Yusuf, staf penjaga laboratorium dan taman kupu-kupu, bahwa ada 12 jenis yang sudah berhasil ditangkarkan di tempat ini.


Untuk mendukung kehidupan kupu-kupu, di lokasi ini juga tersedia berbagai macam jenis tanaman bunga-bungaan dan angrek, diantaranya : bunga soka, nusa indah, sirih hutan, nona makan sirih, Phalaenopsis, Dendrobium, Cattleya, Phailus, Xandra, dsb yang totalnya sekitar 100-an jenis.

Taman Keluarga
Selain pemandangan alam, disini juga tersedia berbagai fasilitas yang mengasyikan, seperti : penginapan berupa guest house dengan tariff antara Rp 600.000 – Rp 800.000 perhari. Guest house yang berkontruksi kayu ini dapat menampung antara 15 – 20 orang. Sedangkan bagi yang ingin berkemah di alam terbuka, juga tersedia peralatan kemah, yang dilengkapi dengan sarana MCK dan Mushola. Mengenai keamanannya, tidak perlu khawatir karena dijaga 24 jam oleh hansip dan penduduk sekitar. Mereka sudah memahami arti penting pengunjung bagi kemakmuran warga desa sekitarnya.