Melihat penutupan Cap Go Meh di Taman Mini


Kemarin (24/02), saya mampir di Taman Budaya Tionhoa Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sebetulnya sih mau ke Museum Serangga dan Taman Kupu-kupu, tetapi pas melewati Taman Budaya Tionghoa ada acara penutupan Cap Go Meh. Penasaran, akhirnya saya memarkirkan mobil untuk menonton.

Pertama, ada sambutan dari Ketua Panitia (staf dari TMII), sambutan dari Andi Nasution (koordinator suhu), sambutan Pak Teddy Yusuf (pelindung etnis Tionghoa), selanjutnya diisi dengan hiburan berupa, Liong dan Barongsay.
Acara ditutup dengan pertunjukan suhu-suhu se-nusantara, di antaranya: berdiri di atas pedang, menusukan benda tajam ke pipi, berjalan di atas beling, menggorok leher-nya dengan pedang, menusuk perutnya dengan pedang, dsb. Menurut panitia bahwa acara ini sudah digelar sejak tanggal 7 Februari 2008. Hari ini adalah acara penutupan. Menurut Pak Yusuf, bahwa kegiatan ini akan digelar setiap tahun di tempat ini, yaitu sebuah tempat di salah satu lokasi di TMII yang memiliki luas 45.000 m2.
Kebanyakan peserta, sesuai dengan kaos yang saya lihat adalah dari : Pontianak, Tangerang, Singkawang, Bogor, Bekasi dan Jakarta.
Yang menjadi pertanyaan saya adalah, ketika melakukan atraksi tersebut, apakah mereka melakukan dengan sadar? atau tidak sadar? Kalau tidak sadar, lalu siapa yang menguasai diri orang tersebut?

Sebagai informasi, tiket masuk ke TMII saat ini adalah Rp 9.000,- per orang dan Rp 10.000,- per mobil.

Trik Foto (1)

Hasil foto yang selama ini saya peroleh, hasilnya kurang memuaskan. Masalahnya, saya cuma hobby memotret, asal ngejepret. Tidak didukung oleh teknik-teknik yang memadai agar hasilnya bagus. Sepertinya memang harus banyak belajar lagi.

Pada majalah InfoKomputer edisi Nopember 2007 yang lalu, kebetulan ada suplemen, Liburan bersama Canon. Untuk memahaminya, saya perlu mempostingkannya, agar mudah untuk mengingat.
Menurut tulisan tersebut, ada beberapa trik agar foto lebih menawan adalah sebagai berikut :
  1. Memperhatikan latar belakang. Latar belakang adalah elemen foto yang pengaruhnya sangat besar. Jangan sampai latar belakang ini mengganggu penampilan keseluruhan. Secara umum latar belakang hendaknya sederhana, sehingga subyek bisa terlihat lebih menonjol, dan lebih menarik.
  2. Close Up. Ukuran subyek di dalam foto yang terlalu kecil. Ini terjadi karena pengambilan gambar yang terlalu jauh terhadap subyek. Penuhi frame foto dengan subyek, dengan cara mendekat ke mereka atau melalui zoom.
  3. Cari keunikannya. Carilahkeunikan dari tempat liburan tersebut yang tidak ada di tempat lain. Lalu berfotolah dengannya.
  4. Arahkan gaya. Agar foto terlihat lebih dinamis, kadang diperlukan usaha yang lebih. Di antaranya mengarahkan gaya subyek.
  5. Cobalah komposisi berbeda. Cobalah memfoto dengan posisi camera ang berbeda-beda.
  6. Memotret di Golden Light. Saat matahari di posisi rendah, pada saat terbit dan akan tenggelam, cahaya matahari menimbulkan efek warna kekuning-kuningan pada foto, foto memiliki kesan hangat. Dalam fotografi, wakti ini dikenal dengan masa golden light. Manfaatkanlah waktu-waktu ini.

Sepertinya, terlalu singkat!

Jalan-jalan ke Kota Toea, Djakarta


Sepulang Imlek-an di rumah Bos, saya mencoba menyusuri jalan-jalan di Kota Tua. Tidak semuanya sih? cuma sekitar museum Fatahillah saja. Kota tua, atau yang sering disebut Oud Batavia ini terbentang dari Pelabuhan Sunda Kelapa di ujung Utara, sampai Jalan Petak Baru dan jembatan batu disebelah Selatan hingga Olimo. Keren juga. Apakah kota tua identik dengan bangunan tua? Enggak jelas juga ...
Walaupun bangunannya tua, apakah tidak boleh dirawat? Sehingga terlihat lebih menarik? Tapi ya, keren juga sih ...