Ngeteh yuk ...
Monday, June 09, 2008 by harjo
Kebetulan saja, kemarin saya ada janji dengan seorang kawan yang di kantornya akan pasang jaringan data. Kami mendiskusikan upaya mewujudkan rencana tersebut, bersama dengan salah satu provider yang kami usulkan kepadanya.
Jadilah kami berempat mengadakan pertemuan tersebut sepulang dari kantor, di kawasan Kelapa Gading. Beberapa pertimbangan, mengapa mengadakan pertemuan di luar kantor. Kalau diadakan di kantor sepertinya tidak enak, karena ini tidak menyangkut pekerjaan di kantor saya.
Tempat yang saya pilih adalah The Tea Gallery, tepatnya di jalan Boulevar Kelapa Gading level groundshop 38. Semula memang janjiannya di Starbuck, tetapi karena saya tidak biasa ngopi, akhirnya diputuskan untuk memilih nge-teh, yang kebetulan letaknya tidak jauh dari starbuck. Sekalian hunting tempat tongkrongan baru. Dan rupanya memang tempatnya enak dan nyaman.
Ada sekitar 200-an jenis teh yang ditawarkan, yang menunya terletak di salah satu sisi dinding, sangat menarik. Menikmati teh, memang tidak seenak minum kopi. Pahit dan sedikit wewangian khas teh di campur bunga-bunga-an yang saya tidak tahu persis jenisnya, tergantung dari jenis teh yang dipilih. Tetapi yang pasti bahan dasar teh ini berasal dari tanaman yang disebut Camelia sinensis, yang menghasilkan beberapa produk varian seperti oolong tea, white tea, green tea, dan black tea. Atau campuran dari selain C sinensis, seperti dari herbal tea dan fruit tisane (rempah-rempahan, bunga dan buah).
Ketika disodorkan menu dalam buku hijau mungil yang cantik, saya agak bingung juga untuk memilih. Maklum sebelumnya tidak pernah ke sini. Tetapi agar tidak kelihatan norak, saya asal tunjuk saja, yaitu osmanthus dan mini tuo cha.
Beberapa menit kemudian, seorang pelayan membawa sebuah poci kaca yang berisi air teh panas, yang siap dituangkan ke dalam cangkir. Rasanya memang sedikit aneh ada rasa wangi bunga, sehingga untuk sementara saya masih belum bisa menikmati, ketimbang teh yang tadi siang saya minum di Mangga Dua Mall, teh Upet, manis dan sepet.
Ketimbang minum kopi, minum teh ternyata lebih banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh, di antaranya adalah dapat mengurangi resiko kanker, mencegah penurunan system kekebalan tubuh, mencegah penyakit jantung, stroke, dan prostat. Hal ini disebabkan senyawa antioksidan di dalam the yang disebut polyphenol dan enzim polifenol oksidase yang mampu melawan kanker. Selain itu daun teh juga banyak mengandung vitamin, di antaranya : Vitamin B kompleks, C, dan E yang mampu memperkuat daya tahan tubuh dan juga menunda penuaan. Daun teh juga mengandung fluoride yang memperkuat gigi.
Penelitian terakhir, seperti yang ditulis oleh Dr David Gozal dan koleganya di University of Louisville School of Medicine di Kentucky dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, May 15, 2008 bahwa zat aktif yang ada di dalam teh hijau dapat menangkal kerusakan saraf akibat gangguan napas pada mereka yang mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur ini menyebabkan terhalangnya saluran napas, sehingga napas terhenti tiba-tiba sepanjang tidur malam, hingga beberapa kali.
Sebagai informasi, bahwa ada beberapa macam jenis teh, perbedaan ini terletak pada metoda pemrosesan setelah daun teh di petik, di antaranya adalah Green Tea, di hasilkan dari pucuk teh yang dikeringkan secara langsung tanpa tahap pelayuan, sehingga enzim polifenol oksidase menjadi inaktif, mengandung polifenol jenis epigalokatekin galat (EGG); The oolong, dihasilkan dari pucuk teh yang dilayukan sekitar 1-2 jam; dan Black Tea, dihasilkan dari pucuk the yang dilayukan sekitar 6 jam, mengandung pofenol jenis tehaflavin galat (TFG).
Melihat manfaat ini, sepertinya saya memang harus merubah kebiasaan yang selama ini selalu minum air putih, untuk membiasakan minum teh.
Jadilah kami berempat mengadakan pertemuan tersebut sepulang dari kantor, di kawasan Kelapa Gading. Beberapa pertimbangan, mengapa mengadakan pertemuan di luar kantor. Kalau diadakan di kantor sepertinya tidak enak, karena ini tidak menyangkut pekerjaan di kantor saya.
Tempat yang saya pilih adalah The Tea Gallery, tepatnya di jalan Boulevar Kelapa Gading level groundshop 38. Semula memang janjiannya di Starbuck, tetapi karena saya tidak biasa ngopi, akhirnya diputuskan untuk memilih nge-teh, yang kebetulan letaknya tidak jauh dari starbuck. Sekalian hunting tempat tongkrongan baru. Dan rupanya memang tempatnya enak dan nyaman.
Ada sekitar 200-an jenis teh yang ditawarkan, yang menunya terletak di salah satu sisi dinding, sangat menarik. Menikmati teh, memang tidak seenak minum kopi. Pahit dan sedikit wewangian khas teh di campur bunga-bunga-an yang saya tidak tahu persis jenisnya, tergantung dari jenis teh yang dipilih. Tetapi yang pasti bahan dasar teh ini berasal dari tanaman yang disebut Camelia sinensis, yang menghasilkan beberapa produk varian seperti oolong tea, white tea, green tea, dan black tea. Atau campuran dari selain C sinensis, seperti dari herbal tea dan fruit tisane (rempah-rempahan, bunga dan buah).
Ketika disodorkan menu dalam buku hijau mungil yang cantik, saya agak bingung juga untuk memilih. Maklum sebelumnya tidak pernah ke sini. Tetapi agar tidak kelihatan norak, saya asal tunjuk saja, yaitu osmanthus dan mini tuo cha.
Beberapa menit kemudian, seorang pelayan membawa sebuah poci kaca yang berisi air teh panas, yang siap dituangkan ke dalam cangkir. Rasanya memang sedikit aneh ada rasa wangi bunga, sehingga untuk sementara saya masih belum bisa menikmati, ketimbang teh yang tadi siang saya minum di Mangga Dua Mall, teh Upet, manis dan sepet.
Ketimbang minum kopi, minum teh ternyata lebih banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh, di antaranya adalah dapat mengurangi resiko kanker, mencegah penurunan system kekebalan tubuh, mencegah penyakit jantung, stroke, dan prostat. Hal ini disebabkan senyawa antioksidan di dalam the yang disebut polyphenol dan enzim polifenol oksidase yang mampu melawan kanker. Selain itu daun teh juga banyak mengandung vitamin, di antaranya : Vitamin B kompleks, C, dan E yang mampu memperkuat daya tahan tubuh dan juga menunda penuaan. Daun teh juga mengandung fluoride yang memperkuat gigi.
Penelitian terakhir, seperti yang ditulis oleh Dr David Gozal dan koleganya di University of Louisville School of Medicine di Kentucky dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, May 15, 2008 bahwa zat aktif yang ada di dalam teh hijau dapat menangkal kerusakan saraf akibat gangguan napas pada mereka yang mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur ini menyebabkan terhalangnya saluran napas, sehingga napas terhenti tiba-tiba sepanjang tidur malam, hingga beberapa kali.
Sebagai informasi, bahwa ada beberapa macam jenis teh, perbedaan ini terletak pada metoda pemrosesan setelah daun teh di petik, di antaranya adalah Green Tea, di hasilkan dari pucuk teh yang dikeringkan secara langsung tanpa tahap pelayuan, sehingga enzim polifenol oksidase menjadi inaktif, mengandung polifenol jenis epigalokatekin galat (EGG); The oolong, dihasilkan dari pucuk teh yang dilayukan sekitar 1-2 jam; dan Black Tea, dihasilkan dari pucuk the yang dilayukan sekitar 6 jam, mengandung pofenol jenis tehaflavin galat (TFG).
Melihat manfaat ini, sepertinya saya memang harus merubah kebiasaan yang selama ini selalu minum air putih, untuk membiasakan minum teh.