Ada apa dengan badak Jawa?
Wednesday, June 04, 2008 by harjo

Sifatnya yang soliter dan sangat peka terhadap kehadiran manusia membuat badak ini sangat sulit ditemui. Bahkan penduduk yang sudah bertahun-tahun tinggal di sini pun belum tentu pernah ketemu hewan bercula tersebut.
Dari jaman saya kuliah dulu hingga saat ini ternyata jumlah tersebut belum juga bertambah. Mengapa sih jumlahnya tetap segitu, apakah ada yang salah dalam pengelolaan? Atau bisa jadi penelitian WWF dan Yayasan Rhino itu memang benar, bahwa ada persaingan antara banteng dan badak dalam sediaan makanan. Tetapi masa sih, hutan yang begitu luas, tidak mampu menampung hewan yang jumlahnya menurut saya belum seberapa itu?. Nampaknya sampai saat ini masih menjadi tanda tanya.
Oh ya, ada cerita lucu, bahwa ternyata kadang-kadang penduduk di sini suka menggunakan kotoran badak untuk dijadikan rokok. Jadi kotoran badak itu diisap ke mulutnya, katanya harum hmmm …
Sore itu, kami kembali ke Jakarta, tetapi tidak lagi ke Taman Jaya, melainkan melalui langsung Sumur. Sampai di rumah sudah dini hari, pukul 00.30 wib, karena langsung menjemput anak-anak saya yang saya titipkan di rumah orang tua. hi hi hi … dasar orang tua geblek.
(Photo di atas diambil dari situsnya Departemen Kehutanan, kalau tidak salah yang photo Allan Compost?, betul enggak ya?).
nice info...
baru tahu kalokotoran badak bisa dijadikan rokok... :)
Welcome to Wynn Palace - NJ Casino & Hotel
Enjoy 슬롯 a 영주 출장안마 luxurious stay at Wynn 김포 출장마사지 Palace in New Jersey. Enjoy our 1,200-seat showroom, world-class spa, 구미 출장샵 incredible 여수 출장안마 dining, and endless experiences from the