Kisah jadul dan kuliner di Surya Kencana
Monday, May 05, 2008 by harjo
Sebetulnya ini adalah kisah jadul. Kebetulan kemarin (4/5) Kompas, menuliskan riwayat tentang kota Bogor, khususnya wisata kuliner di Jalan Surya Kencana. Membuat saya tertarik untuk mencoba menyusuri jalan-jalan di kawasan ini kembali.
Empat tahun saya kuliah di Bogor (1987 – 1991), tentu jalan ini tidaklah asing. Saya sering menikmati kesendirian dengan keluyuran malam-malam di kawasan ini. Sesuatu yang menurut saya, sangat mengasyikan. Maklum, saya seorang soliter.
Ketika itu, perjalanan dimulai dari pintu gerbang Kebun Raya Bogor, selepas turun dari angkot . Saya sangat menikmati melihat kesibukan pedagang-pedagang sayur dan buah-buahan di tempat ini. Sejak pukul 22.00 wib mereka sudah sangat sibuk menggelar dagangannya hingga esok hari..
Siang ini, saya kembali menyusuri jalan-jalan di daerah ini. Bedanya, jika dulu setiap melihat jajanan, cuma bisa melirik, tidak pernah beli, karena memang tidak punya uang. Bisa kuliah saja saat itu sudah sangat bersyukur. Pernah juga sesekali nonton di Rangga Gading atau Bogor Theater.
Dan saya baru “ngeh” kalau bioskop-bioskop itu saat ini ternyata sudah tidak ada. Waktu seolah, begitu sangat cepat berlalu, sepertinya baru juga kemarin.
Ada 16 lokasi wisata kuliner di Jalan Surya Kencana, yang ditunjukan Kompas, di antaranya: Laksa Ace, Nasi uduk cece, Es Pala Okip, Soto Bogor Maman, Lumpia Basah Anton, Roti Singapura, Asinan Lengkap, Toge Goreng Gang Besi, Soto Pak Yusuf, Bir kocok jahe Pak Acep, Asinan Jagung Gang Aut, Soto Bogor Pak Salam, Es Krim Durian Doto, Asinan Gedung Dalam, dan Toko Roti Tan Ek Tjoan.
Nanti, semua satu persatu akan saya coba cicipi, sebagai pembalasan dendam ketika saat kuliah dulu. Hari ini, akan saya coba mulai dengan mengunjungi Soto Pak Yusuf dulu.
Tahu enggak? yang namanya Soto Pak Yusuf, sebetulnya hanyalah pedagang makanan di emperan toko di jalan Surya Kencana. Hanya terdiri dari beberapa buah bangku plastic saja yang tersedia. Untuk makan di tempat, tentu saya harus antri berdiri dulu. Sebuah layanan yang sangat bersahaja. Justru di sinilah daya tarik kuliner di kawasan Jalan Surya Kencana. Itu sebabnya tidak aneh penggemar Soto Pak Yusuf yang harganya Rp 14.000,- permangkok ini sangat banyak, yang datang kebanyakan kendaraan berpelat B (Jakarta). Ketika ke sana, di samping saya ada seorang Ibu, yang paginya rupanya sudah datang tetapi kehabisan. Sore ini adalah kunjungan yang kedua, setelah yang pertama gagal, karena sudah kehabisan. Dan ternyata sorenya juga kehabisan. Ketika saya coba santap, rupanya memang enak banget.
Untuk itu saudara-saudara, saya rekomendasikan untuk coba mencicipi !.
Empat tahun saya kuliah di Bogor (1987 – 1991), tentu jalan ini tidaklah asing. Saya sering menikmati kesendirian dengan keluyuran malam-malam di kawasan ini. Sesuatu yang menurut saya, sangat mengasyikan. Maklum, saya seorang soliter.
Ketika itu, perjalanan dimulai dari pintu gerbang Kebun Raya Bogor, selepas turun dari angkot . Saya sangat menikmati melihat kesibukan pedagang-pedagang sayur dan buah-buahan di tempat ini. Sejak pukul 22.00 wib mereka sudah sangat sibuk menggelar dagangannya hingga esok hari..
Siang ini, saya kembali menyusuri jalan-jalan di daerah ini. Bedanya, jika dulu setiap melihat jajanan, cuma bisa melirik, tidak pernah beli, karena memang tidak punya uang. Bisa kuliah saja saat itu sudah sangat bersyukur. Pernah juga sesekali nonton di Rangga Gading atau Bogor Theater.
Dan saya baru “ngeh” kalau bioskop-bioskop itu saat ini ternyata sudah tidak ada. Waktu seolah, begitu sangat cepat berlalu, sepertinya baru juga kemarin.
Ada 16 lokasi wisata kuliner di Jalan Surya Kencana, yang ditunjukan Kompas, di antaranya: Laksa Ace, Nasi uduk cece, Es Pala Okip, Soto Bogor Maman, Lumpia Basah Anton, Roti Singapura, Asinan Lengkap, Toge Goreng Gang Besi, Soto Pak Yusuf, Bir kocok jahe Pak Acep, Asinan Jagung Gang Aut, Soto Bogor Pak Salam, Es Krim Durian Doto, Asinan Gedung Dalam, dan Toko Roti Tan Ek Tjoan.
Nanti, semua satu persatu akan saya coba cicipi, sebagai pembalasan dendam ketika saat kuliah dulu. Hari ini, akan saya coba mulai dengan mengunjungi Soto Pak Yusuf dulu.
Tahu enggak? yang namanya Soto Pak Yusuf, sebetulnya hanyalah pedagang makanan di emperan toko di jalan Surya Kencana. Hanya terdiri dari beberapa buah bangku plastic saja yang tersedia. Untuk makan di tempat, tentu saya harus antri berdiri dulu. Sebuah layanan yang sangat bersahaja. Justru di sinilah daya tarik kuliner di kawasan Jalan Surya Kencana. Itu sebabnya tidak aneh penggemar Soto Pak Yusuf yang harganya Rp 14.000,- permangkok ini sangat banyak, yang datang kebanyakan kendaraan berpelat B (Jakarta). Ketika ke sana, di samping saya ada seorang Ibu, yang paginya rupanya sudah datang tetapi kehabisan. Sore ini adalah kunjungan yang kedua, setelah yang pertama gagal, karena sudah kehabisan. Dan ternyata sorenya juga kehabisan. Ketika saya coba santap, rupanya memang enak banget.
Untuk itu saudara-saudara, saya rekomendasikan untuk coba mencicipi !.
saya tuh masih penasaran sama asinan jagung. Dulu waktu suka bolak-balik jl suryakencana sering liat org jualan tapi gak pernah beli. Sekarang masih sering ke Bogor, tapi gak pernah lewat sana lagi....