Perjalanan ke Lampung : Cicipi Pindang Raden Fattah (2)

Seharusnya hari ini pekerjaan saya di Lampung sudah selesai, tetapi sayang ada beberapa pekerjaan yang di luar perkiraan belum terselesaikan. Sehingga terpaksa hari ini saya tidak bisa kemana-mana. Dan rencana mau melanjutkan ke Bengkulu dengan seorang kawan pun gagal total. Baru sore harinya, pekerjaan tersebut dapat terselesaikan.

Malamnya dengan menggunakan kendaraan kantor saya sempatkan berjalan-jalan di sekitar kota Bandar Lampung. Dan akhirnya terdamparlah di rumah makan Pindang Raden Fattah, tepatnya di Jl. Gajah Mada No. 65 di sebelah Holland Bakery.

Masakannya lumayan enak (nilai B, skala A-F), dengan masakan special Pindang. Ada beberapa macam pindang seperti ikan, ayam, iga, dan beberapa saya lupa. Dan menu yang saya pilih adalah pindang baung (sejenis ikan), tetapi yang muncul di meja makan adalah : nasi putih semangkuk besar, otak-otak, lalapan, 4 jenis sambel, srikaya, dan potongan buah. Menurut informasi, bahwa cuma lalapan saja yang gratis, he he he...

Semua sambel sudah saya coba, tetapi yang berkenan di perut cuma sambel terasi dan sambel rusip saja. Sambel duren dan nanas, hanya sekedar dicicipi saja. Sepertinya memang tidak cocok dengan lidah saya. Sambel rusip? ternyata terbuat dari ikan yang diblender hingga hancur. Pindang baungnya enak banget tuh, layak dicoba. Harga? tidak terlalu mahal, standar. Pindang cuma Rp 7.000,-, sambel terasi Rp 2.000,-, sambel rusip Rp 2.000,- dan srikaya permangkuk kecil cuma Rp 1.500,-

0 komentar: