Si Jacky, yang suka meludah di BaliZoo
Friday, January 04, 2008 by harjo
Sebetulnya tidak ada agenda untuk berkunjung ke sini, tetapi karena hari ini adalah hari ulang tahun anak saya, Adriel. Dan ketika ditanya mau hadiah apa? Dia jawab mau hadiah ke BaliZoo aja. Apa boleh buat … akhirnya saya setujui.
Saya pikir kalau mau ke kebun binatang kan lebih baik ke Ragunan saja, lebih murah. Binatang-binatangnya kan sama saja, bahkan lebih lengkap.
Tetapi kami ketika ke sana, kebun binatang di sini memang sangat sempit hanya 3,5 hektar, tetapi terlihat sangat tertata rapih, dan lebih bersih. Lokasinya berada di Banjar Seseh Apuan, Sukawati, Gianyar. Jumlah koleksi saat ini sebanyak 350 ekor, anak-anak pun terlihat memang sangat menikmati dan memperhatikan setiap koleksi yang ada di Balizoo. Lebih-lebih kepada si Jacky yang suka meludah. Wah … hampir saja kena, dasar orang utan!
Sebagai kebun binatang di Bali, menurut saya seharusnya kebun binatang tersebut lebih menonjolkan satwa endemic-nya seperti : Jalak Bali (Leucopsar rostchildi) sebagai daya tarik pengunjung, tetapi sayang satwa tersebut justru tidak menempati lokasi yang strategis. Saya sendiri hampir terlewatkan jika tidak benar-benar di perhatikan, karena lokasinya agak dipojok dan tidak ada papan informasinya, seperti halnya untuk binatang yang lain.
(Keterangan gambar : di sebelah kanan, adalah gambar si Jacky, yang punya kebiasaan suka meludah ke setiap pengunjung).
Saya pikir kalau mau ke kebun binatang kan lebih baik ke Ragunan saja, lebih murah. Binatang-binatangnya kan sama saja, bahkan lebih lengkap.
Tetapi kami ketika ke sana, kebun binatang di sini memang sangat sempit hanya 3,5 hektar, tetapi terlihat sangat tertata rapih, dan lebih bersih. Lokasinya berada di Banjar Seseh Apuan, Sukawati, Gianyar. Jumlah koleksi saat ini sebanyak 350 ekor, anak-anak pun terlihat memang sangat menikmati dan memperhatikan setiap koleksi yang ada di Balizoo. Lebih-lebih kepada si Jacky yang suka meludah. Wah … hampir saja kena, dasar orang utan!
Sebagai kebun binatang di Bali, menurut saya seharusnya kebun binatang tersebut lebih menonjolkan satwa endemic-nya seperti : Jalak Bali (Leucopsar rostchildi) sebagai daya tarik pengunjung, tetapi sayang satwa tersebut justru tidak menempati lokasi yang strategis. Saya sendiri hampir terlewatkan jika tidak benar-benar di perhatikan, karena lokasinya agak dipojok dan tidak ada papan informasinya, seperti halnya untuk binatang yang lain.
(Keterangan gambar : di sebelah kanan, adalah gambar si Jacky, yang punya kebiasaan suka meludah ke setiap pengunjung).