Jawa-Bali Overland : Daun Berguguran di Baluran
Wednesday, January 02, 2008 by harjo
Berangkat dari rumah tanggal 1 Januari 2008, pkl 09.29 dengan tujuan Bali. Ikut dalam team : anak saya Adriel dan Debby, istri saya Komalasari, dan asisten rumah tangga, Yanto.
Kata orang ke Bali itu mahal, masa sih? Menurut saya enggak juga. Kecuali jika ingin dibawa mahal. Berikut biaya pengeluaran selama perjalanan :
Bensin Rp 100.000,- setiap kali pengisian, dikalikan 4 kali isi (SPBU Cikampek, Tegal, Pati, dan Paiton), sehingga total Rp 400.000,-.
Biaya Tol Rp 32.000,- masing-masing terdiri dari Tol Rorotan Rp 6.000, Cikampek Rp 8.500, Kanci Rp 3.500, Plumbon Rp 3.500, Dupak Rp 3.000, Porong Rp 3.000, Kebomas Rp 5.500,-.
Biaya Ferry Rp 90.000,-
Sehingga total pengeluaran adalah Rp 522.000,-.
Bagaimana dengan makanan? Sudah disiapkan sebelumnya dari rumah sehingga untuk hari pertama praktis tidak ada pengeluaran sama sekali.
Bagaimana dengan penginapan? Pilihlah penginapan yang agak jauh dari lokasi wisata, tetapi tidak juga terlalu jauh dari lokasi wisata. Selama ini, jika saya ke Bali selalu menginap di Bima Cottage di Jalan Kuta. Harga nya cukup murah mulai dari Rp 50.000,- sampai dengan Rp 130.000,- (include AC , TV dan sarapan). Setahu saya tidak ada lagi yang lebih murah dari harga tersebut. Hanya saja pelayanannya agak sedikit “standar” (kurang memuaskan).
Tiba di penginapan Kuta pkl 16.30 (wib), lengkapnya : sampai di Cikampek (10.39), Indramayu (11.33), Tegal (15.15), Pemalang (15.46), Pekalongan (16.30), Semarang (18.15), Kudus (20:38), Surabaya (03.00), Pasuruan (03:08), Probolinggo (06:54), Banyuwangi (10:15). Istirahat sebanyak 3 kali, yaitu di Tol Kanci, Yuwana, dan Paiton. Sedangkan lama perjalanan di kapal ferry adalah 1 jam. Sebagai perbandingan, jika naik bis dibutuhkan waktu 26 jam. Perjalanan saya sendiri saat ini adalah : butuh 31 jam, cukup lama. Lha ngapain berlama-lama di perajalanan? He … he … justru di situlan seninya jalan …
Gambar di atas adalah salah satu keindahan alam yang sempat saya photo, ketika melintasi Taman Nasional Baluran. Daun jati yang berguguran nantinya akan tumbuh kembali.
Kata orang ke Bali itu mahal, masa sih? Menurut saya enggak juga. Kecuali jika ingin dibawa mahal. Berikut biaya pengeluaran selama perjalanan :
Bensin Rp 100.000,- setiap kali pengisian, dikalikan 4 kali isi (SPBU Cikampek, Tegal, Pati, dan Paiton), sehingga total Rp 400.000,-.
Biaya Tol Rp 32.000,- masing-masing terdiri dari Tol Rorotan Rp 6.000, Cikampek Rp 8.500, Kanci Rp 3.500, Plumbon Rp 3.500, Dupak Rp 3.000, Porong Rp 3.000, Kebomas Rp 5.500,-.
Biaya Ferry Rp 90.000,-
Sehingga total pengeluaran adalah Rp 522.000,-.
Bagaimana dengan makanan? Sudah disiapkan sebelumnya dari rumah sehingga untuk hari pertama praktis tidak ada pengeluaran sama sekali.
Bagaimana dengan penginapan? Pilihlah penginapan yang agak jauh dari lokasi wisata, tetapi tidak juga terlalu jauh dari lokasi wisata. Selama ini, jika saya ke Bali selalu menginap di Bima Cottage di Jalan Kuta. Harga nya cukup murah mulai dari Rp 50.000,- sampai dengan Rp 130.000,- (include AC , TV dan sarapan). Setahu saya tidak ada lagi yang lebih murah dari harga tersebut. Hanya saja pelayanannya agak sedikit “standar” (kurang memuaskan).
Tiba di penginapan Kuta pkl 16.30 (wib), lengkapnya : sampai di Cikampek (10.39), Indramayu (11.33), Tegal (15.15), Pemalang (15.46), Pekalongan (16.30), Semarang (18.15), Kudus (20:38), Surabaya (03.00), Pasuruan (03:08), Probolinggo (06:54), Banyuwangi (10:15). Istirahat sebanyak 3 kali, yaitu di Tol Kanci, Yuwana, dan Paiton. Sedangkan lama perjalanan di kapal ferry adalah 1 jam. Sebagai perbandingan, jika naik bis dibutuhkan waktu 26 jam. Perjalanan saya sendiri saat ini adalah : butuh 31 jam, cukup lama. Lha ngapain berlama-lama di perajalanan? He … he … justru di situlan seninya jalan …
Gambar di atas adalah salah satu keindahan alam yang sempat saya photo, ketika melintasi Taman Nasional Baluran. Daun jati yang berguguran nantinya akan tumbuh kembali.