Beberapa lokasi kuliner favorite yang sempat saya coba selama berkunjung di Makassar, di antaranya adalah :
Makan kepala ikan kakap merah di Warung Mappanyukki, Pallumara Kepala Ikan Kakap Merah. Lokasinya di Jl. H.A. Mappanyukki No.36 C Telp 0411-5204505.
Wah enak banget. Kalau Pak Bondan pernah ke sini, pasti dibilang ma’nyos banget. Warungnya sederhana, yang terletak dipinggir jalan. Tetapi kalau mau nyaman lagi bisa juga mendatangi rumahnya langsung yang terletak di belakang warungnya. Walaupun sempit, lebih lumayan dibanding di pinggir jalan.
Tidak mahal, per kepala ikan kakap merah ukuran jumbo Cuma Rp 15.000,-. Selama di Makassar, dua kali saya kunjungi tempat ini.
Lokasi favorite kedua, adalah :
Coto Makassar Aroma Daeng Bagadang di Jl. Karunrung No 8.
Harganya murah banget, bayangkan semangkok coto cuma Rp 3.500,-. Sedangkan ketupatnya Cuma Rp 500,- Bagaimana dia bisa ngambil untungnya? Makanya tidak heran selama saya kesana, tempatnya selalu penuh sesak dikunjungi orang. Selain murah juga plus gratis air es yang ditempatkan di mug stenlis. Semula saya pikir untuk air cuci tangan, eh rupanya untuk air minum. Karena murahnya itu sehingga banyak dikunjungi orang. Selama di Makassar, sudah dua kali saya kunjungi tempat tersebut.
Lokasi favorite ketiga, adalah :
Makan ikan bakar di Warung Lae Lae di Jl. Datumeseng No. 8 Telp 334326. Tidak terlalu mahal, ikannya pun segar-segar. Ukuran kecil sejenis ikan Sunu Rp 10.000,-, ikan Katamba ukuran sedang Rp 12.500,-. Di tambah lalapan dan sayur asam 2 mangkok untuk tiga orang, total cuma Rp 55.500,-. Di sini memang ikannya aneh-aneh, biasanya kita kenal Cuma baronang, kakap. Di sini ada ikan titang, papakulu, bolu, kaneke. Lia, cepa, lamuru, salamata. Dan belakangan saya baru tahu, bahwa ikan yang saya pesan namanya adalah Sunu dan Katamba. Dua kali saya mengunjungi tempat ini.
Mie kering khas arangUntuk jenis makanan ini saya memang tidak begitu suka. Tetapi saya coba juga porsi kecil, walaupun pada akhirnya tidak habis. Untuk orang yang suka, mungkin enak. Karena pembelinya pun banyak. Nama restorannya adalah Mie Yanto Khas Arang, lokasinya di Jl. Botolempong (sebelah hotel Lidyana, tempat saya menginap). Ukuran 1 porsi kecil Rp 11.000,-. Walaupun tidak begitu suka, saya sudah dua kali mengujunginya. Maklum kalau malam suka lapar, jadi tinggal jalan ke sebelah.
JalangkoteIni juga makanan yang tidak begitu saya suka. Cuma tetap saya coba, siapa tahu saya jadi ketagihan. Eh rupanya memang saya tidak suka. Tetapi yang beli kesini banyak, sepertinya memang enak untuk orang yang doyan. Biasanya yang beli dalam jumlah banyak untuk oleh-oleh. Lokasinya di Jl. Lansirang. Dan menurut informasi bahwa Jalangkote Lansirang adalah yang pertama kali ada di Jl tersebut. Selain jalangkote juga tersedia lumpia.
Nasi campur
Ini dia makanan khas Makassar yang lain, yang kebetulan saya juga tidak begitu suka. Masa sudah makan nasi, pakai ubi juga. Aneh kan? Tetapi saya coba juga, barangkali nasi campur di Makassar berbeda dengan di Jakarta. Tetapi rupanya memang sama persis, hanya ada sedikit tambahan kacang panjang yang diiris pendek. Apakah namanya akan berubah jadi kacang pendek? Tetap kacang panjang! Lagian mana ada kacang pendek!
Lokasinya di Jl. Bali, harganya Rp 12.000,-